HARI RAYA TUHAN YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM




PENGANTAR
    Minggu Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam adalah sekaligus akhir Tahun Liturgi. Dan minggu depan mulailah Masa Adven. Bacaan pendek Injil Lukas akan menerangkan kepada kita siapakah Yesus Kristus sebenarnya, yang kita pandang dan akui sebagai Raja Semesta.
HOMILI
    Peristiwa yang berlangsung di kayu salib di Golgota, di mana tiga pribadi akan mengalami eksikusi hukum mati, yaitu Yesus dan dua orang penjahat, masing-masing memperkenalkan dirinya sendiri terhadap masyaarakat dunia dan Tuhan Allah, sangat menjinggung hati kita! Salah satu dari kedua penjahat itu, seperti orang-orang Yahudi lainnya, dan juga serdadu-sedadu Romawi menghina dan mengolok-ngolok Yesus. Si penjahat itu menghina Yesus secara kasar. Sedangkan penjahat yang lain secara sadar mengakui kesalahan-kesalahannya, tetapi dengan rendah hati ia juga berseru: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja", dan serentak menjawab: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.
    Yesus menerima kehinaan dan ternyata hilanglah juga kekuatan Yesus dalam menghadapi kematian, meskipun Ia adalah Putera Allah dan sekaligus Raja orang Yahudi. Kenyataannya, yang dialami Yesus ialah penolakan, penderitaan, penghinaan, olok-olok dan penyaliban. Tidak tampak sedikitpun tanda-tandanya bahwa Ia adalah Raja. Mahkota yang boleh ditempatkan pada kepala-Nya adalah mahkota duri! Yang harus didengarkan-Nya bukanlah pujian ataupun nyanyian, melainkan penghinaan dan cercaan.
     Ternyata Yesus tidak pernah tampil ataupun muncul seperti kit harapkan: dalam kebesaran, kemulian menurut ukuran raja-raja di dunia ini. Ternyata kerajaan Yesus sungguh berbeda dari kerajaan yang dikenal Pilatus. Pilatus hanya mengenal kerajaan di mana rajanya berkuasa, bertindak menurut kepentingannya sendiri dan membalas dendam. Sedangkan sebaliknya Kerajaan Yesus dibangun atas kasih, pelayanan, keadilan, rekonsiliasi dan damai. Meskipun diri Yesus Kristus dalam kenyataannya berada di kayu salib, kita diajak untuk memahami mengapa Kristus tetap disebut Raja, bahkan bagi kita yang sekarang ini hidup dalam dunia modern, Yesus Kristus tidak perrnah mau menundukkan diri ataupun mengalah! Ia tidak pernah membalas dendam dengan demam, kekerasan dengan kekerasan. Ia mengampuni selalu sampai akhir!
     Nah, di sinilah tepatnya Yesus Kristus jaustru adalah Raja Sejati, seperti yang digambarkan oleh Paul dalam suratnya kepada umat di Kolose, seperti tadi kita dengarkan dalam Bacaan kedua ini: "Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih. Di dalam Kristus itulah kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa (Kol 1:13-14)". Kata-kata "Kerajaan Kristus" yang disebut Paulus janganlah diartikan secara harfiah, seolah kerajaan profane di dunia ini, melainkan harus diartikan menurut arti rohani. Artinya, Yesus ada di surga membawa luka-luka-Nya ke surga, maka kita pun akan juga membawa luka-luka hidup kita ke surga. Yesus dengan luka-luka-Nya tergantung di kayu salib, namun kedua tangan-Nya terentang untuk merangkul kita juga, dan mengajak kita naik ke salib bersama Dia, untuk melihat dan menafsirkan pengalaman hidup kita di dunia ini dengan pandangan yang berlainan. Seperti si penjahat yang mengakuui kelemahan dan dosanya, kitapun perlu mengakui kelemahan dan dosa kita dan berseru: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja". Di dalam ucapan atau seruan hati kita itu bergemalah kata-kata atau seruan Yesus sendiri ketika Ia di kayu salib berseru: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku (Luk 23:46)".
    Dengan demikian memang sungguh berbeda gambaran tentang raja dan kerajaan Kristus, yang terpantul dalam pandangan kristiani kita itu! Gambaram tentang Kerajaan Kristus itu sangat penting untuk dapat memahami dengan tepat dan benar apa sebenarnya yang disebut keselamatan dalam Kerajaan Allah! Apabila kadang-kadang di dalam keadaan sekeliling kita tampk serba gelap, menyedihkan, ada kekerasan, menderita, permusuhan, mengalami penyakit bahkan maut, jangan sampai kita sampai lupa bahwa kita tidak sendirian! Di tengah-tengah pengalaman yang serba suram dan penuh ketegangan serta ketakutan hidup itu tergantunglah Yesus di salib. Kedua belah tangan-Nya terbentang penuh kasih dan belaskasihan. Marilah kita semua sebagai orang beriman selalu mau, bersedia dan berani berseru kepada-Nya: "Yesus, penuh kasih, ingatlah akan kami dalam Kerajaan-Mu." Dan kita diingatkan "Di Golgota di salib Yesus terletaklah jalan emas, jalan rajawi salib Yesus menuju Kerajaan-Nya."

Mgr. F.X. Hadisumarta O.Carm.



HARI RAYA TUHAN YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM HARI RAYA TUHAN YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM Reviewed by on November 25, 2016 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.